Jumat, 25 November 2016

Marah Bumi

Judul diatas adalah sebuah judul lagu dari Superman Is Dead pada album ke-3 mereka Black Market Love yang dirilis tahun 2006.
Berikut penggalan lirik tersebut:

Manusia, dan sejuta alasan merusak bumi dengan kesombongan yang sempurna
Ketakpeduliannya, lelah aku bertanya.
Mungkinkah akan tiba hari terakhir di dunia?

Kapankah kita akan tersadar, bumi terluka ia pun menangis…
Bukalah mata, juga hatimu kawan, oh hari ini!

Manusia, cinta kemunafikan hancurkan bumi dengan kebodohan yang sempurna
Rasa ke-aku-annya, muak ku melihatnya
Mungkinkah akan tiba hari terakhir untuknya?

Coba pikirkan lagi semua yang pernah dan akan kau lakukan
Sudah cukupkah cinta yang ada tuk bumi pertiwi?

Lagu tersebut saya mainkan sambil berpikir “sekarang apa yang harus gue lakuin?” karena sebelum lagu itu dimainkan saya baru saja menonton sebuah film dokumenter Before The Flood (2016) tentang perubahan iklim yang dimainkan oleh Leonardo Dicaprio.

Saya tau film tersebut pun memang dari frontman band yang menciptakan lagu diatas dan sekaligus aktivis Forbali13, I Gede Ari Astina atau akrab disapa Jerinx. Dalam akun twitternya JRX (mungkin dia mau seperti JFK atau yang lagi hangat jadi tersangka penista agama BTP haha) merespon film tersebut dan menyebarkan karna membuat saya penasaran apalagi di dalam tweet tersebut ada kata “Ini nyawa taruhannya” membuat orang makin penasaran. Saya pun sampai merelakan film-film lain yang sudah masuk daftar film yang harus ditonton untuk film ini saking penasarannya.

Before The Flood atau dalam bahasa Indonesia “Sebelum Banjir” buat saya kurang tepat sebagai sebuah judul film tersebut, karena terlalu banyak efek buruk yang terjadi selain banjir akibat perubahan iklim bisa kekeringan, kelaparan, dan konflik dunia yang disebabkannya. Dan penyebab perubahan iklim yang terjadi adalah karena gaya hidup manusia dan industri atas nama pembangunan atau kemajuan yang membuat energi yang tidak berkelanjutan dikuras habis dan atmosfer yang semakin menipis akibat dari karbon dioksida dan gas metana.

Diawal film Leo bercerita mengenai masa kecilnya tentang sebuah Lukisan karya Hieronymus Bosch - The Garden of Earthly Delights yang dilukis pada tahun 1515.

Dilukisan itu seperti sebuah cerita ada sebuah tiga panel, panel pertama ada nabi Adam dan Hawa di Taman Eden dan sangat indah. Di panel kedua dosa-dosa mematikan mulai meresap ke dalam lukisan ada Overpopulasi, kesenangan duniawi dan tindakan yang berlebihan. Dan panel terakhir, panel yang paling menakutkan sebuah pemandangan yang gila hancur dan terbakar. “Sebuah surga yang direndahkan dan dihancurkan”.

Melalui film ini saya pun baru tau dan tidak percaya seorang Leonardo DiCaprio menjadi Duta Perdamaian PBB. Di film ini saya tidak melihat seorang pemenang Best Actor di Academy Awards tahun ini sedang berakting ketika dia benar-benar merasakan efek dari semua kerusakan akibat ulah manusia. Karena saya ikut merasakannya ketika dia ada di kutub utara yang sudah mencair, pabrik-pabrik di China yang banyak sekali mengeluarkan karbon dioksida, hutan-hutan di Sumatra yang dibakar yang membuat kepulan kabut asap dan hewan-hewan langka yang tidak punya tempat tinggal, gunung-gunung yang dikuras untuk batu bara, bahkan kota-kota megah Amerika yang banyak sekali gedung berkaca dan aktivitas pemborosan listrik dan minyak bumi.

Leo banyak mendatangi tempat-tempat didunia yang sudah rusak dan mewawancari orang-orang seperti masyarakat sekitar, ilmuan, Barack Obama, bahkan Paus Fransiskus agar semua umat manusia sadar akan perubahan iklim dan segera mencari solusi atas itu.

Diakhir film ada solusi-solusi yang bisa dilakukan agar kita tidak sampai ke panel ketiga tadi, salah satunya adalah mengubah gaya hidup, ini sedikit rumit karena orang pada umumnya tidak mau berubah apalagi terhadap suatu kultur atau budaya yang sudah ada atau memang gaya hidup tersebut masih sangat dibutuhkan. Solusi berikutnya bertransisi, dari energi fosil ke energi yang berkelanjutan seperti energi surya dan angin, ini terdengar mudah tetapi kenyataannya tidak juga, karena orang-orang yang ada dibalik pengeruk energi fosil ini adalah penguasa yang tidak mau keuntungannya hilang begitu saja dan mereka akan mempertahankannya dengan membuat orang-orang tidak memperdulikan akibat perubahan iklim yang terjadi saat ini. Padahal ini adalah sebuah fakta, tetapi setiap kebenaran mengancam kekuasaan.

Kembali ke pertanyaan dalam diri sendiri “sekarang apa yang harus gue lakuin?”. Saya sudah berusaha dengan cara saya, mulai menjadi vegetarian karena mengurangi energi untuk produksi makanan tersebut dan mengurangi gas metana dari sapi yang mengakibatkan atmosfer menipis, bumi makin panas, kutub mencair dan banjir. Sampai ikut membantu gerakan-gerakan dan aktivitas pro lingkungan hidup tetapi kenyataannya itu semua masih belum efektif untuk solusi saat ini yang sudah semakin parah.

Overpopulasi sudah terjadi, penduduk dunia saat ini sudah 8 Miliar! Padahal dulu hanya satu miliar dan untuk mencapai dua miliar perlu waktu seratus tiga puluh tahun, berikutnya perlu mencapai tiga puluh tahun, lima belas tahun, dua belas tahun dan sekarang hanya perlu enam tahun untuk menambah satu miliar lagi. Apalagi ada teori yang mengatakan bahwa daya tampung bumi hanya tiga sampai empat miliar orang. Jika orang semakin bertambah makanan untuk keperluan orang juga perlu ditambah dan begitu pun energi.

Belum lama saya juga menonton sebuah video Kuliah Umum Panglima TNI dan sangat berhubungan dengan dunia saat ini yang sedang dilanda perubahan iklim dan konflik yang diakibatkannya. Tetapi yang saya sangat sayangkan adalah solusinya hanyalah menjadi pemenang atas konflik-konflik yang terjadi dan bukan mengatasi akarnya secara “bersama” yaitu perubahan iklim yang sudah terjadi dan semakin parah ini.

Perubahan iklim sudah terjadi, bencana mulai bermunculan bumi semakin marah tetapi konflik-konflik dunia masih saja berlanjut dan belum usai, berebut tanah, kekuasaan, kekayaan sumber daya alam dan energi. Harusnya manusia bersatu untuk sama-sama mencari solusi dan bertindak agar bumi tidak lagi marah. Bukannya saling rebutan dan perang, karena kalau dunia masih berperang maka semuanya yang rugi dan yang untung hanyalah pemegang senjata karena perang adalah bisnis terbesar dunia ini! Bangun dan sadarlah, mari kita jaga kewarasan sebagai manusia.

“Menyatulah dengan alam, coba selami cara alam bergerak dan bereaksi, sayangi ia. Setelah itu baru namakan dirimu manusia” - JRX -

[ Billy Jon ]

Jumat, 04 November 2016

Agama Dipolitisasi

Agama dipolitisasi
Takbir dibarengi caci-maki
Tempat ibadah dibuat orasi
Majelis sambil demonstrasi

Mengajak kebaikan
Bukan melaknat keburukan
Situ imam atau setan
Kalau beriman ya pasti aman

Agama dipolitisasi
Dari jaman dulu kali
Sampai masa kini
Yaa begini

Agama bukanlah candu
Hanya orangnya yang mudah diadu
Situ domba atau madu
Madu yang manis walau berpadu

Agama dipolitisasi
Pasukan putih merasa suci
Tapi tindakan memaki-maki
Mengaku bela islami
Tapi kegiatan memprovokasi
Arggghhh dasar suci.. mendingku ngopi~

[Billy Jon]

Selasa, 01 November 2016

review Anthropoid (2016)

Awalnya saya mencari film-film biografi lama yang belum saya tonton, saya pun mulai browsing di forum-forum film. Dari mulai JFK (1993), Bridge of Spies (2015) dan The Flowers of War yang semuanya sudah saya tonton, ternyata ada film baru yang menarik perhatian saya sekilas lewat poster atau gambarnya yang berlogo swastika, itulah Anthropoid (2016).

Saya memang sedikit tertarik dengan film-film perang, utamanya Nazi. Bukan! Saya bukan pengemar Adolf Hitler apalagi Neo-Nazi atau ultranasionalis, saya tertarik karena rasa penasaran saya terhadap perang yang terjadi dan mengapa manusia.. itu pun kalau boleh dianggap manusia, seperti Hitler dengan Nazi dan SSnya dianggap yang paling kejam dimuka bumi ini.

Dari komentar para netizen banyak yang positif dan membuat semakin penasaran dengan Anthropoid ini, tetapi disisi lain ada yang menyatakan “ini baru suicide squad.. semua pemeran utamanya bunuh diri” spoiler? Mungkin.. dan untungnya saya jadi tidak ikut bunuh diri juga. Dengan komentar barusan saya berpikir “arghhh ini mah palingan tentang Berlin yang sudah dikepung Sekutu & Soviet.. ia Soviet! Musuh bebucutan sekutu, terus pada bunuh diri deh”. Tetapi dengan keterangan durasi yang hanya 2jam (untuk ukuran film biografi perang biasanya lebih lama –Red) dan keterangan lokasi di Praha, Cekoslovakia membuat saya berpikir ulang “kok di Ceko, bukan Berlin? Apa yang bikin filmnya orang Ceko atau lokasi syutingnya di Ceko?” ditambah lagi ada aktor yang saya sukai di film In Time, yaitu Cillian Murphy. Dengan semua pertimbangan itu entah mengapa akhirnya film sebesar 339mb untuk kualitas 360p saya download juga, walau sempat berpikir buruk dengan ini film sampai saya diamkan selama 2hari karena lebih memilih baca novel Leo Tolstoy – Anna Karenina dulu.

Seperti kebanyakan film lainnya diawal film ada.. apaya namanya saya tidak tau kata yang tepat untuk menggambarkannya, mungkin keterangan atau sinopsis yang melatarbelakangi kejadian tersebut. Film dimulai dengan dokumenter.. asli sepertinya, yang menyatakan di bulan september 1938 ada sebuah konferensi di Munich antara Adolf Hitler dan pemimpin Perancis, Italia & Inggris Raya. Hitler mengancam untuk perang kecuali negara-negara tetangga Cekoslovakia diserahkan kepada Jerman. Menghadapi Jerman tanpa sekutu pasukan pun ditarik dan Cekoslovakia diberikan tanpa satu tembakan pun. Satu tahun kemudian Jerman menyerang Polandia dan perang pun kembali pecah, ternyata pabrik-pabrik di Cekoslovakia penting dan Nazi pun menurunkan orang ketiganya, itulah Reinhard Heydrich. Metodenya yang kejam hingga dia dijuluki The Butcher of Praha atau kalo kata subtitlenya Tukang Jagal dari Praha.

Sepertinya pikiran buruk saya dengan film ini sebelumnya salah, karena film ini diluar ekspetasi saya.. film ini begitu epic memainkan ulang kisah nyata. Anthropoid atau yang lebih tepatnya Operasi Anthropoid adalah salah satu operasi dari pemerintah Cekoslovakia yang saat itu berada di London untuk melenyapkan Reinhard Heydrich agar Jerman tau bahwa masih ada perlawanan di Cekoslovakia. Menugaskan penerjun payung Josef Gabcik (Cillian Murphy) & Jan Kubis (Jamie Dornan) yang ternyata sudah terlambat karena penerima pesan Oldrich Novak dari Organisasi Jindra kaum resisten Cekoslovakia sudah ditangkap Gestapo dan pemerintah Cekoslovakia di London tidak tau karena sinyal pemancar mereka untuk berkomunikasi perlu diganti.

Bertemu dengan kaum resisten yang tersisa yang siap membantu Operasi Anthropoid dan walau ada pula Ladislav Vanek (Marcin Dorocinski) yang menentangnya karena menurutnya dengan membunuh Heydrich itu berarti membahayakan keluarga mereka dan masyarakat Cekoslovakia yang tidak bersalah. Ladislav pun memutuskan memberitahu situasi terkini dan meminta membatalkan operasi tersebut kepada pemerintah Cekoslovakia di London dan berdasarkan situasi tersebut akhirnya Operasi Anthropoid harus dibatalkan.

Dilain pihak, ada informan yang melihat surat, bahwa ada perintah Heydrich untuk kembali ke Berlin, ditambah lagi ada pembicaraan mengenai pengiriman baru ke Paris dan lusanya juga Heydrich harus segera ke Berlin. Hajsky (Toby Jones) salah seorang dari Organisasi Jindra kaum resisten ceko yang sejak awal mendukung Operasi Anthropoid pun berpikir “sekali Heydrich ke Berlin, dia mungkin tidak kembali lagi dan mungkin pemerintah ceko di London membatalkan karena hanya ingin membuat kaum Jindra tenang”. Akhirnya mereka pun yang sejak awal ditugaskan dan mendukung misi Anthropoid, memutuskan untuk tetap melakukan operasi ini.

Diperankan dengan sangat baik oleh Cillian Murphy dan juga Jamie Dornan. Anthropoid (2016) memberikan saya wawasan baru akan sejarah, perjuangan, pengkhianatan, dendam dan cinta.


[Billy Jon]


Jumat, 28 Oktober 2016

Wawancara oleh Najwa Shihab


Kemarin rabu saya datang ke acara paling mencerdaskan di Indonesia, apalagi kalau bukan Mata Najwa! Saya sebagai pemuda diminta menjadi narasumber tentang narkoba yang masih eksis aja walau sudah ada hukuman kebiri.. *eh hukuman mati.

Tidak perlu berlama-lama lagi berikut adalah cuplikan pertanyaan yang diberikan oleh mba nana, begitulah panggilan akrabnya, yang belum lama ini menang di PanasonicGlobal Awards 2016 untuk katagori Insan Pertelevisian Terbaik. Cekijok~



Apa anda setuju dengan kebijakan hukuman mati untuk pengedar narkoba?

Saya sih tidak setuju karena jelas  selain itu melanggar Hak Asasi Manusia dan biayanya juga sangat mahal, hukuman seperti itu kurang memberi efek terhadap menurunnya pengguna dan pengedar narkoba. Buktinya sampai saat ini masih ada saja yang tertangkap padahal penjara sudah penuh dan tidak restock lagi haha...


Hehehe (ketawa ala mba nana) kalau begitu menurut anda, apa yang membuat turunnya angka pengguna narkoba di Indonesia?

Yang pasti pertama itu edukasi, karena narkoba itu sudah ada sejak dulu tetapi tetap saja masih banyak sampai sekarang bahkan di negara maju sekalipun dan bandar-bandar besarnya jarang ada yang tertangkap, artinya ide tersebut (mengkonsumsi narkoba –Redmemang tidak bisa dibunuh. Yang bisa dilakukan adalah mengadu ide atau gagasan agar ide satunya (yang anti narkoba –Red) lebih unggul dari pada yang lain. Kalau hanya melarang itu sih sama saja mengkampanyekan narkoba karena akan membuat orang yang belum pernah akan penasaran untuk mencoba.


Edukasi seperti apa yang membuat ide Anti-Narkoba bisa lebih unggul?

Edukasi yang bukan hanya membuat orang terutama generasi muda, untuk menjauhi narkoba tetapi juga enggan untuk menyobanya dan mau untuk mencari tau bahaya narkoba atas minatnya sendiri bukan dipaksakan & mau mengkampanyekan anti-narkoba lewat passionnya entah itu musik, gambar, animasi dan lainnya. Kalau masyarakat sudah sadar bahwa narkoba itu berbahaya, tidak menguntungkan dan benar-benar tidak membutuhkan, saya kira dilegalkan pun narkoba tidak akan laku.


Bagaimana dengan rehabilitasi pengguna narkoba apa yang dilakukan selama ini sudah bisa dikatakan tepat?

Saya kira masih belum ya, karena yang saya lihat selama ini rehabilitasi hanya lewat psikologis atau motivasi-motivasi gitu, bahkan pernah ada yang sampai dirukiyah agar terbebas dari narkoba. Memang usaha seperti itu cukup membantu tetapi hanya untuk jangka pendek atau sebentar saja, setelah mereka bebas kebanyakan akan kembali lagi menjadi pengguna atau pengedar narkoba. Kenapa begitu, karena ketika kembali ke lingkungan lagi, teman-teman atau jaringannya masih yang itu-itu juga yang mungkin sebelumnya pernah pesta bareng. Makanya saya tidak habis pikir kenapa di setiap Lembaga Pemasyarakatan, para tahanan kasus narkoba dikumpul jadi satu sel atau blok. Bayangin aja satu sel atau blok diisi oleh orang yang punya kasus sama, artinya ada kesamaan pola pikir dan itu untuk beberapa tahun bahkan seumur hidup. Tentunya cukup menyenangkan berada di antara orang yang punya pemikiran sama dengan kita, minimal nyambunglah. Pasti disana ada cerita yang bisa dibagi terus lanjut diskusi, nantinya ada kemungkinan membuat rencana-rencana dan selanjutnya bukan hanya bisa memakai narkoba di dalam sel tapi menjalankan bisnisnya pun dibisakan oleh mereka.


Kalau untuk mengedarkan narkoba dari dalam sel bukannya ada faktor eksternalnya juga?

Ya memang pasti ada tetapi itu kan juga karena ada usaha dari dalam yang mencoba, entah menyuap kepala sipir, oknum polisi atau dari jaringan mereka yang berada di luar. Makanya saya tidak setuju dengan hukuman mati pengedar narkoba, karena mungkin mereka memang tidak takut mati atau sudah nekat agar bisa kaya dengan mudah & cepat. Mungkin bagi mereka dari pada jadi begal, maling atau rampok yang hasilnya tidak seberapa tetapi risikonya gede juga mending jadi bandar sekalian, atau mungkin kalau mereka punya Ijazah yang mumpuni saya kira mereka lebih milih jadi koruptor yang bisa pergi ke bali. Begal, maling atau rampok kalau tertangkap pasti ada yang kroyok bahkan ada yang dibakar massa padahal uangnya tidak seberapa, kalau bandar uangnya besar bisa bagi-bagi sama masyarakat sekitar setelah itu dapat perlindungan pula, kalau ada intel atau polisi yang grebek, bahkan bisa beli yang mau grebek agar tidak jadi dan mungkin ikut pesta bareng.


Nanti malah jadi grebek diri sendiri ya haha.. kalau begitu apa hukuman yang pantas bagi pengedar narkoda?

Maksimal sih penjara seumur hidup dan yang terpenting adalah jangan biarkan mereka bisa berkumpul dengan tahanan kasus yang sama, apalagi sesama jaringannya. Kalau bisa benar-benar diasingkan agar tidak punya lagi keinginan & kesempatan menjadi pengedar atau pengguna, ditambah rehabilitasi psikologis & edukasi tadi inshaallah mereka tidak gila dan mungkin setelah bebas mereka dengan kesadaran & keinginannya malah menjadi orang yang mengkampanyekan bahaya narkoba kepada masyarakat.


Sejauh ini peran sekolah & universitas apa sudah cukup membuat anak muda tau bahaya narkoba?

Sekolah & universitas memberikan peran, akan tetapi sejauh ini belum signifikan ya karena kalau hanya tau bahaya narkoba tetapi anak muda masih banyak yang ingin mencoba dan menjadi pengguna narkoba, sama juga bohong. Karena banyak pihak yang memanfaatkan keapatisan anak muda yang selalu ingin terlihat trendy, makanya harus dibuat sistem atau konsep pendidikan yang membuat anak muda mau berbuat & bertindak positif atas minat dan kesadarannya sendiri, itu tidak mudah tapi pasti bisa. Sampai sekarang masih banyak pihak yang tidak mau masyarakat lebih cerdas dan mau berbuat demikian, karena itu mengancam keuntungan & kekuasaan mereka. Lihat saja, sepertinya sekarang banyak yang lebih takut dengan kelompok pemuda yang membuka perpustakaan jalanan ketimbang pemuda yang membawa senjata tajam ditangan.


*Pemuda bawa senjata ditangan* “arggghhh palingan mau tawuran”
*Pemuda bawa buku dijalanan* “wahhhh bahaya laten...”


Ucapan Bung Karno pun masih relevan sampai sekarang.
"Apakah kamu miskin? Tidak! Kamu dimiskinkan. Apakah kamu bodoh? Tidak! Kamu dibodohkan. Oleh sebuah sistem”. 

Sampai sini saya tersadar ternyata saya sedang berada dikamar tidur, dengan tv yang masih menyala dan sarung yang sudah melorot menyisakan joni yang mau berontak dari sempak. Saya pun langsung beranjak bangun karena ternyata ada kerja bakti se-rukun warga dan kebetulan tetangga pun ada yang memainkan lagu Iwan Fals – Bangunlah Putra Putri Pertiwi dari speaker berbentuk kaleng dengan berlogo merk soda beracun. Saya tidak ingat sudah sarapan atau belum tapi setelahnya saya nyeduh kopi hitam & ikut kerja bakti dibantu PPSU. Srrruuuupppuutttt~ 

Sabtu, 17 September 2016

Paus direbut Rakus

Suatu hari Maun dkk mau menangkap paus tapi mereka hanya punya pancingan empang dan cacing, sementara Akbar yang empunya kapal & alat yang memadai untuk nangkap paus tidak punya "teman" yang membantu menangkapnya.

Akbar pun mengajak Maun dkk untuk membantunya agar bisa menangkap paus dengan kapal & alatnya nan canggih.

Maun dkk akhirnya dibawa oleh akbar ke kandang paus alias lautan lepas, Akbar sebagai pemilik kapal berperan sebagai nahkoda, sementar Maun dkk bekerja keras menangkap paus dengan alat empunya Akbar.

Paus yang sangat besar pun berhasil ditangkap walau Maun dkk hampir mokat, Nahkoda pun tidak peduli langsung meluncur ke pelabuhan.

Sesampainya di pelabuhan mereka membagi hasil buruannya, ya betul... kepala sampai badan paus untuk Akbar, sementara Maun dkk dapat buntut paus yang tidak seberapa ketimbang nyawa yang hampir mokat karena usahanya menangkap paus tersebut.

Maun pun mengeluh "kenapa kita cuma dapat segini, kalo begini kita mogok saja tidak mau ngebantu lagi" Akbar pun dengan enteng membalas "udah bersyukur aja dari pada engga makan, makanya kalo mau nangkep paus jangan pakai cacing!"

Rabu, 20 Juli 2016

Tunggu Saja!

Sudah tak punya lagi keinginan untuk berkeinginan
Karena keinginan hanyalah angin-anginan
Cita-cita adalah mimpi buruk sepanjang jalan
Dan mimpi adalah omong kosong dari harapan

Semua sudah tak seperti doloe
Dimana goals adalah tujuan jang satoe
Karena revolusi sudah mengerogoti mata hati
Dan jiwa penuh konspirasi bak illuminati

Kini tinggal menuju ajal dan merayakan kematian
Karena disanalah fakta akan diungkapan
Dunia hanyalah panggung pariwara belaka
Dan dunia adalah cerita yang fana menuju alam baka

Manusia bagai harimau ditengah laut
Terombang ambing oleh ombak maut
Karena manusia mudah diperdaya
Sedangkan mereka kikir dan riya

Setan dan iblis bersatu untuk tertawa walau sementara
Dan segelintir manusia berdoa penuh duka dengan jiwa
Manusia sedang berubah menjadi serigala
Berlomba-lomba memangsa sesama

Malaikat datang untuk membantu
Karena dewa-dewa hanya diam bagai batu
Jibril bersuara layaknya gorilla menyeru
Tetapi sang dewa tetap membatu seperti dibelenggu

Setan kembali datang dengan dalih membela
Tapi malaikat menghadang tak terima
Setan mengutus pengikutnya
Tapi tuhan sudah memblokadenya

Dan seperti yang dijanjikannya... Jingga akan hadir pada waktunya.
Tunggu saja!


( - xbrahmansx - )

Sabtu, 18 Juni 2016

Apa Guna Bersatu

Apa guna bersatu
Kalau tak saling bercumbu
Apa guna bersatu
Kalau tak saling membantu

Apa guna bersatu
Jika kepala sekeras batu
Apa guna bersatu
Jika hati sudah membeku

Apa guna bersatu
Kalau tujuannya masih tabu
Apa guna bersatu?!
Ya untuk sesuatu...

( - xbrahmansx - )

Jumat, 10 Juni 2016

Dibalik Segelintir Kata-Kata Ini

Dibalik tembok-tembok besar yang kau nikmati
Ada jutaan manusia yang diperbudak dan mati

Dibalik makanan mewah yang kau cicipi
Ada ribuan pekerja yang dieksploitasi dan kurang gizi

Dibalik jalan-jalan yang kau lewati
Ada ratusan hutan dan hewan yang mati


Dibalik rumah dan apartemen yang kau tinggali
Ada puluhan pulau buatan yang direklamasi

Dan...
Dibalik segelintir kata-kata ini
Ada seseorang yang menyadari kehidupan ini

Pikirkan.. Pikirkanlah sekali lagi atau kalian yang akan “dinikmati”


( - xbrahmansx - )

Kamis, 02 Juni 2016

Melawan Gelap

Tangisan hujan membasahi bumi
Yang kian ternodai
Dewi keadilan telah mati
Lantaran ditusuk sepi

Ombak-ombak besar datang
Menghantam segala macam
Menginjak-injak kebenaran
Karena terhasut nafsu setan

Negeriku semakin seram
Membuat hati menjadi geram
Wahai bulan datanglah kemari
Bantu aku menyinari

(xbrahmansx)



Yuk, Kongkow Depan Istana Bersama Indonesia #MelawanGelap!


Karena kita resah.



Jika putusan pengadilan yang menyatakan reklamasi keliru tapi tidak diindahkan. Kalau penjahat HAM dan pelaku korupsi yang lolos dari pengadilan malah diusung jadi pahlawan nasional. Dan, ketika privatisasi dan komersialisasi sumber daya alam terus berjalan tanpa keberpihakan rakyat. 


Karena kita gundah.



Jika pelarangan, intimidasi, pembubaran paksa, penangkapan sewenang-wenang, pembredelan dan pencekalan semakin meningkat. Kalau, kekerasan seksual hanya direspon dengan Perppu berisi sanksi hukuman kebiri. Dan, pada saat sekitar 157 ribu berkas perkara dikembalikan penuntut kepada penyidik (2012-2014) yang berakibat memperluas celah korupsi dan menciptakan inefisiensi peradilan.
Ketika petani dan nelayan direpresi dan ditangkapi karena mepertahankan tanah-airnya, dibiarkan mengalami konflik agraria sendirian berhadapan dgn konsesi-konsesi raksasa.



Karena kita merasa sedang dirudung kegelapan lagi. Karena demokrasi yang kita nikmati sepertinya bukan yang kita inginkan. Karena itu semua, kita mengundangmu untuk #MelawanGelap dengan kongkow depan Istana Negara pada Jumat (3 Juni 2016) jam 21.00. Disana, kita akan menyalakan cahaya (senter/lilin/dll) sebagai tanda kita terus#MelawanGelap!



Turut mengundang: Haris Azhar, Nur Hidayati, Iwan Nurdin, Dewi Kartika, John Muhammad, Miko Ginting, Choky Ramadhan, Cholil (ERK), Mike (Marjinal)



Jumat, 15 April 2016

Khilafah Bukan Solusi Untuk Indonesia

Judul Buku : Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia

Editor : KH. Abdurrahman Wahid

Penerbit : Gerakan Bhineka Tunggal Ika, the Wahid Institute dan Maarif Institute

Edisi : 2009

Tebal : 321 halaman



Seperti diketahui, ide dan aspirasi pendirian negara Islam di Indonesia telah melahirkan beragam respon dan tafsiran di masyarakat, baik di kalangan Muslim maupun non-Muslim. Ada yang berpandangan, isu negara islam sengaja dihembuskan untuk mendiskreditkan kelompok-kelompok Islam, tapi sebagian yang lain mengakui dengan terus terang bahwa ide dan aspirasi pendirian negara Islam dewasa ini benar-benar ada dan akan direalisasikan.

Gerakan garis keras lahir karena hilangnya daya nalar dalam beragama dan kurangnya pengetahuan tentang tujuan kehidupan ini. Pengetahuan yang terbatas membuat hawa nafsu tidak mampu membedakaan antara "Jalan" dan "Tujuan", dalam memahami Islam pun kerap mempersetankan ayat-ayat lain yang tidak sejalan dengan ideologinya.

Terlihat sekali dengan maraknya khutbah yang terang-terangan berisi anti demokrasi dengan alasan kebarat-baratan atau pancasila tidak bisa diterima dalam islam karena buatan manusia. Lucu sekali rasanya tinggal di negara demokrasi tetapi masih ada yang menggunakan nikmatnya demokrasi untuk menolak demokrasi itu sendiri. Padahal dari dulu negara ini sudah beranekaragam jadi kenapa harus dipaksakan menjadi seragam?!

Penyusupan ideologi memang tidak dirasakan oleh banyak orang, gerakan ideologi sering tidak dirasakan dan disadari oleh mereka yang dimasuki. Maka secara sistematis berkembang menjadi besar dan merasuk. Dengan demikian, gerakan ideologis seperti itu akan semakin mekar dan berekspansi secara sistemik, yang dikemudian hari baru dirasakan sebagai masalah serius tetapi keadaan sudah tidak dapat dicegah dan dikendalikan karena telah meluas sebagai gerakan yang dianut oleh banyak orang.

Isu penegakan syari'ah Islam seperti yang terlihat dalam kasus keluarnya Perda-perda Syari'ah memang telah memunculkan spekulasi yang mengarah pada ide pendirian negara Islam. Di samping itu, faktor korupsi, tidak adanya jaminan kepastian hukum, proses peradilan yang tidak independen dan sering direcoki berbagi kepentingan, juga telah memberi alasan pada kelompok-kelompok garis keras untuk menawarkan alternatif hukum, walau permasalahan yang sebenarnya bukan pada aspek diktum hukum melainkan aparat hukum.

Apakah Perda-perda Syari'ah Islam yang banyak bermunculan di tanah air kita akhir-akhir ini akan menciptakan "Kebahagian" yang sebenarnya bagi bangsa Indonesia jika sudah terbukti gagal di negara-negara lain?

Satu-satunya cara untuk mencapai kebahagiaan dan kesempurnaan hidup yang sebenarnya di dunia dan akhirat, adalah dengan mengikuti syari'ah dalam pengertian yang paling dalam dan luas, yakni sebagai jalan menuju Allah swt. Realisasi semacam ini bisa terlihat pada jiwa-jiwa yang tenang, yang berserah diri, tunduk, dan patuh secara jasmaniah (fisikal), nafsaniyah (emosional) dan rohaniah (spiritual) hanya kepada-nya, dan menjaga diri agar tidak didominasi oleh hawa nafsu. Kebahagiaan dan kesempurnaan hidup tidak akan pernah bisa dicapai melalui pemaksaan maupun formalisasi agama, tetapi melalui kesadaran yang tumbuh di dalam hati. Ironisnya, hampir semua garis keras sepakat untuk menerapkan syari'ah dalam arti sempit (hukum islam) sambil menolak spiritualitas untuk mencapai tujuan yang sebenarnya.

Buku hasil penelitian selama lebih dari dua tahun ini mengungkap asal usul, ideologi dan agenda gerakan garis keras transnasional yang beroperasi di Indonesia, serta rekomendasi membangun gerakan untuk menghadapi dan mengatasinya secara damai dan bertanggung jawab.


Senin, 11 April 2016

Bukan Propaganda Vegetarian


Judul Buku : Eating Animals
Penulis : Jonathan Safran Foer
Penerjemah/Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Edisi : 2010
Tebal : 316 halaman




Manusia mendapat hak istimewa untuk bisa memilih makanan apa saja di bumi ini bukan berarti ia layak untuk memperlakukan setiap makhluk, terutama hewan sebagai sekadar santapan atau makanan tanpa menyadari bahwa mereka layak diperlakukan lebih dari korban sajian.

Buku ini bukan tentang propaganda menjadi vegetarian. Penulis lebih menuturkan buku yang ditulisnya dengan sejumlah riset dan penyelidikan secara langsung, untuk mengungkap praktik-praktik perternakan di Amerika Serikat yang sudah menyimpang jauh dari tradisi perternakan keluarga yang memperlakukan hewan secara lebih terhormat.

Dalam salah satu bab dituliskan:
Orang tidak lagi tahu asal makanan. Makanan bukan sintetis, bukan dibuat di lab, tapi harus ditumbuhkan. Yang saya benci adalah ketika konsumen bertindak seolah peternak mau melakukan hal ini, padahal konsumenlah yang memberitahu petani apa yang harus ditumbuhkan. Mereka mau makanan murah. Kami tumbuhkan. Kalau mereka mau telur dari ayam yang tidak dikandangkan, mereka harus bayar lebih mahal. Titik. Produksi telur oleh ayam-ayam yang dikurung dikandang petelur raksasa lebih murah. Lebih efisien dan artinya lebih berkelanjutan. Ya. Saya bilang perternakan pabrik bisa jadi lebih berkelanjutan., biarpun saya tahu kata itu sering dipakai untuk melawan industri. Dari Cina sampai India dan Brasil, permintaan produk hewan terus tumbuh cepat. Kamu kira perternakan keluarga bisa melayani dunia berisi sepuluh miliar orang?

Yang membuat saya tercengang dalam penyelidikan dan riset yang ditulis dalam buku ini adalah ketika penulis mengungkap genetika hewan dan menurut akal sehat saya pun memang benar adanya. Mereka membuat hewan agar lebih cepat gemuk dalam waktu sesingkat mungkin, membuat hewan lebih cepat bertelur sebelum waktunya tiba dengan tipuan seperti lampu untuk mengganti panasnya matahari dan tidak mengumbar atau mengajak hewan ke alam luar, mereka hanya dikandang sempit dengan jumlah yang banyak, itu semua agar tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya dan sebisa mungkin untung sebesar-besarnya.

Buku ini mengajak kita mencerahkan diri dari sekadar menuruti kebiasaan menjadi hidup yang berkesadaran, Mungkin inilah saatnya kita menyadari kehidupan di balik santapan kita.





Kamis, 17 Maret 2016

Pee Wee Gaskins - A Youth Not Wasted (Album Review)



Pee Wee Gaskins
A Youth Not Wasted


Label   : Universal Music Indonesia
Genre  : PopPunk

PopPunk Not Dead! Akhirnya Pee Wee Gaskins merilis album barunya, setelah sebelumnya sempat manggung bareng 5 Seconds of Summer band asal negeri kangguru. Tetap dengan nuansa poppunk ala mereka yang sangat unik, di album ini mereka menyuguhkan 10 track dibawah naungan major record label Universal Music Indonesia. Ada progress menarik dari album mereka sebelumnya, disini mereka terlihat lebih dewasa dengan tetap menjadi diri sendiri.

Melihat daftar lagunya, mata langsung mengarah ke “Teriak Serentak” selain karena featuring Bagoes vokalis dari band hardcore Final Attack dilagu ini kita akan dibuat sing along. Cukup terkejut ketika lagu ini dimainkan pada acara Launching Party nya di beer brother Kemang Jakarta Selatan sih Sansan (Vokalis/Gitar) tidak mainkan gitarnya cukup pegang Mic dan sing along bareng Dorks (Sebutan untuk fans PWG) dan crowd pun dibanjiri stage dive & surfing keren makin mirip New Found Glory, yang katanya Influence mereka.

Sebelumnya mereka juga meluncurkan single “Kertas dan Pena” yang katanya besok di tanggal 18 Maret (tepat ulang tahun gue :p) video klipnya akan rilis, yang di sutradarai oleh om dari sang drummer, Aldi Kumis. Lagu ini pun liriknya sangat menarik, yang membahas bahwa setiap keputusan tetap ada ditangan kita dan lirik ini bukan hanya untuk pasangan yang mau putus tapi untuk General jadi untuk siapapun, ujar sang Frontman Pee Wee Gaskins, Dochi Sadega diacara Taman Buaya Beat Club TVRI.

Sepertinya mereka tak cukup puas di mini album yang di rilis 2012 kemarin. Mereka kembali melantunkan lagu “You And I Going South” di album ini, yang juga menjadi judul mini album mereka itu. Lagu yang berhasil membawa mereka meluncur ke Negeri Sakura ini sudah tidak asing dikalangan Dorks & Tatiana karena sudah sering dibawakan setiap mereka manggung.

Oke skip that, beberapa lagu lain yang direkomendasikan adalah “Serotonin” yang juga featuring dengan Gania Alianda vokalis Billfold band asal Bandung. Lagu “Sassy Girl”, “Here To Stay”, “Sad Song Sing Along”, “Jumping Jupiter” juga enak untuk di play dengan speaker volume full yang membuat tetangga marah-marah karena lagi sakit gigi ^_^.

Dan masih ada 2 lagi lagu yang saya belum sebut yang sebelumnya pernah di rilis di EP 2014 The Transit, kalian harus dengarkan itu dan miliki albumnya. Untuk cover album kali ini sedikit berbeda dari sebelumnya walaupun masih berkonsep kartun dan karikatur diri mereka, entah mungkin karena pengaruh dari label baru mereka atau karena biar pas sama judul album tersebut “A Youth Not Wasted” tentang masa muda yang tidak disia-siakan, sangat pas buat penggemar mereka yang mayoritas remaja.

Overall, mereka tetap konsisten memainkan musik dengan ciri khasnya "Gaskins" sang pembunuh berantai itu. Dan pastinya Dorks di Indonesia siap menunggu kalian untuk tour dan acara Summer Camp yang akan dilaksanakan dipenghujung bulan ini.  [Billy Jon]

Selasa, 15 Maret 2016

Polemik Transfortasi Online



Senin 14 Maret 2016 sejumlah angkutan umum seperti Taksi, Kopaja, Metromini dan Mikrolet tidak beroperasi karena mereka melakukan unjuk rasa menolak transfortasi berbasis aplikasi atau online, mereka menganggap dengan adanya transfortasi online ini potongan kue mereka menjadi berkurang. Akibatnya penumpang yang biasa menggunakan angkutan umum ini menjadi terlantar.
 
Menurut saya, menolak transfortasi online dengan cara seperti ini malah membuat peluang bagi transfortasi online karena penumpang yang biasa menggunakan angkutan konvensional tidak ada pilihan lain untuk menuju tempat tujuan. Akhirnya mereka terbuka untuk menggunakan transfortasi online.

Sebenarnya pun transfortasi online ini sangat membantu warga, khususnya masyarakat urban seperti Jakarta ini karena selain membantu mengurangi kemacetan, transfortasi online seperti Gojek atau Grabbike ini membuka lapangan pekerjaan bagi semua kalangan. 

Lagi pula potongan kue angkutan konvensioal berkurang bukan sepenuhnya karena transfortasi online, potongan kue mereka berkurang karena mereka gagal menjual dagangannya bukan karena pembelinya diambil transfortasi online. 

Kalau angkutan konvensional menuntut menghapus transfortasi online ini hanya karena potongan kue mereka berkurang, kenapa pedagang toko tidak menuntut pedagang online yang tidak punya toko?-__- karena mereka punya target pasar yang berbeda dan yang selalu berinovasilah yang selalu jadi market leader. 

Memang transfortasi online yang semakin marak sekarang harus tetap dibatasi jumlahnya dan diawasi perijinannya seperti npwp, dll karena jika tidak akan jadi boomerang dimasa depan.

Ini hanya sebuah opini jika ada kekurangan mohon ditambahkan #Salam

[Billy Jon]