Kamis, 17 Maret 2016

Pee Wee Gaskins - A Youth Not Wasted (Album Review)



Pee Wee Gaskins
A Youth Not Wasted


Label   : Universal Music Indonesia
Genre  : PopPunk

PopPunk Not Dead! Akhirnya Pee Wee Gaskins merilis album barunya, setelah sebelumnya sempat manggung bareng 5 Seconds of Summer band asal negeri kangguru. Tetap dengan nuansa poppunk ala mereka yang sangat unik, di album ini mereka menyuguhkan 10 track dibawah naungan major record label Universal Music Indonesia. Ada progress menarik dari album mereka sebelumnya, disini mereka terlihat lebih dewasa dengan tetap menjadi diri sendiri.

Melihat daftar lagunya, mata langsung mengarah ke “Teriak Serentak” selain karena featuring Bagoes vokalis dari band hardcore Final Attack dilagu ini kita akan dibuat sing along. Cukup terkejut ketika lagu ini dimainkan pada acara Launching Party nya di beer brother Kemang Jakarta Selatan sih Sansan (Vokalis/Gitar) tidak mainkan gitarnya cukup pegang Mic dan sing along bareng Dorks (Sebutan untuk fans PWG) dan crowd pun dibanjiri stage dive & surfing keren makin mirip New Found Glory, yang katanya Influence mereka.

Sebelumnya mereka juga meluncurkan single “Kertas dan Pena” yang katanya besok di tanggal 18 Maret (tepat ulang tahun gue :p) video klipnya akan rilis, yang di sutradarai oleh om dari sang drummer, Aldi Kumis. Lagu ini pun liriknya sangat menarik, yang membahas bahwa setiap keputusan tetap ada ditangan kita dan lirik ini bukan hanya untuk pasangan yang mau putus tapi untuk General jadi untuk siapapun, ujar sang Frontman Pee Wee Gaskins, Dochi Sadega diacara Taman Buaya Beat Club TVRI.

Sepertinya mereka tak cukup puas di mini album yang di rilis 2012 kemarin. Mereka kembali melantunkan lagu “You And I Going South” di album ini, yang juga menjadi judul mini album mereka itu. Lagu yang berhasil membawa mereka meluncur ke Negeri Sakura ini sudah tidak asing dikalangan Dorks & Tatiana karena sudah sering dibawakan setiap mereka manggung.

Oke skip that, beberapa lagu lain yang direkomendasikan adalah “Serotonin” yang juga featuring dengan Gania Alianda vokalis Billfold band asal Bandung. Lagu “Sassy Girl”, “Here To Stay”, “Sad Song Sing Along”, “Jumping Jupiter” juga enak untuk di play dengan speaker volume full yang membuat tetangga marah-marah karena lagi sakit gigi ^_^.

Dan masih ada 2 lagi lagu yang saya belum sebut yang sebelumnya pernah di rilis di EP 2014 The Transit, kalian harus dengarkan itu dan miliki albumnya. Untuk cover album kali ini sedikit berbeda dari sebelumnya walaupun masih berkonsep kartun dan karikatur diri mereka, entah mungkin karena pengaruh dari label baru mereka atau karena biar pas sama judul album tersebut “A Youth Not Wasted” tentang masa muda yang tidak disia-siakan, sangat pas buat penggemar mereka yang mayoritas remaja.

Overall, mereka tetap konsisten memainkan musik dengan ciri khasnya "Gaskins" sang pembunuh berantai itu. Dan pastinya Dorks di Indonesia siap menunggu kalian untuk tour dan acara Summer Camp yang akan dilaksanakan dipenghujung bulan ini.  [Billy Jon]

Selasa, 15 Maret 2016

Polemik Transfortasi Online



Senin 14 Maret 2016 sejumlah angkutan umum seperti Taksi, Kopaja, Metromini dan Mikrolet tidak beroperasi karena mereka melakukan unjuk rasa menolak transfortasi berbasis aplikasi atau online, mereka menganggap dengan adanya transfortasi online ini potongan kue mereka menjadi berkurang. Akibatnya penumpang yang biasa menggunakan angkutan umum ini menjadi terlantar.
 
Menurut saya, menolak transfortasi online dengan cara seperti ini malah membuat peluang bagi transfortasi online karena penumpang yang biasa menggunakan angkutan konvensional tidak ada pilihan lain untuk menuju tempat tujuan. Akhirnya mereka terbuka untuk menggunakan transfortasi online.

Sebenarnya pun transfortasi online ini sangat membantu warga, khususnya masyarakat urban seperti Jakarta ini karena selain membantu mengurangi kemacetan, transfortasi online seperti Gojek atau Grabbike ini membuka lapangan pekerjaan bagi semua kalangan. 

Lagi pula potongan kue angkutan konvensioal berkurang bukan sepenuhnya karena transfortasi online, potongan kue mereka berkurang karena mereka gagal menjual dagangannya bukan karena pembelinya diambil transfortasi online. 

Kalau angkutan konvensional menuntut menghapus transfortasi online ini hanya karena potongan kue mereka berkurang, kenapa pedagang toko tidak menuntut pedagang online yang tidak punya toko?-__- karena mereka punya target pasar yang berbeda dan yang selalu berinovasilah yang selalu jadi market leader. 

Memang transfortasi online yang semakin marak sekarang harus tetap dibatasi jumlahnya dan diawasi perijinannya seperti npwp, dll karena jika tidak akan jadi boomerang dimasa depan.

Ini hanya sebuah opini jika ada kekurangan mohon ditambahkan #Salam

[Billy Jon]



Senin, 14 Maret 2016

Ternyata Tai Kucing Rasanya Pedas




Pernah denger tai kucing? Atau bahasa benernya tahi kucing? pasti tau dong? Kalo gak tau, lo cari aja disekeliling lo, ada banyak kok. Ciri penempatannya itu ada di gundukan pasir dengan sedikit terlihat warna abu-abu atau coklat atau hitam muda segar (kalo warnanya masih muda segar, berarti masih baru. Kalo warnanya dah putih atau hitam kering, berarti dah lebih dari 4 hari mendekam) dan berbentuk lonjong (tergantung sih, tergantung dari apa yang dimakan oleh kucing dan tergantung dari bagus apa nggaknya sistem pencernaan kucing tersebut), kalo lo tau benda ini, selamat! Berarti lo boleh lanjutin baca tulisan ini, kalo lo gak tau, gapapa lagi..lo tetep boleh baca tulisan ini asal jangan pernah menyerah mencari tau apa itu tai kucing.

Benda kecil yang sangat yo’i itu memang menakjubkan, yang bila menempel sedikit saja pada sepatu/sendal kita, bisa membawa dampak yang sangat yo’i pula! Huhu…baunya itu lho bok! wanginye semerbak kayak basement sorga.
Gue dah tau bentuknya, tapi how about the taste? Naaahh…selama ini gue gak tau sampai pada akhirnya ada kejadian hebat ini.

Alkisah pada waktu itu, harinya gue lupa, bulan dan taunnya gue juga lupa, gue cuma inget pokoknya waktu itu jam 1 siang dan gue masih duduk dikelas 2 SD. Pada saat itu gue masih lucu2nya dengan pipi chubby yang sangat menggemaskan, perut buncit, badan gempal yang bisa memikat hati para perempuan dewasa. Dengan berbekal wajah tampan, gue main kerumah temen gue , namanya kalo gak salah Irfan Foody, tapi dipanggilnya Budi (?!) nama bagus2 kok dipanggilnya najis gitu yah?! (tapi jujur, gue kangen ma ni orang, gak tau dimana rimbanya, kalo ada pembaca yang tau nama itu harap kasih tau gue yah?).

Tetangga sebelah kanannya rumah Budi dihuni oleh habitat keluarga rese nan bawel, bentukan muka-mukanye juga kagak enak diliat, kayak adonan molen. Kalo maen kesitu, sang nenek tetangga slalu nyangakain kita mao nyolongin jambunya, idih! najis deh..geer banget doi, gak level de nyolong jambu! Pengen gue bakar tu rumah beserta penghuninya! Biar gue bisa nyolongin jambunya! *lho?*. tapi kalo lo tau tu Nyanya (nama panggilan doi), wahhh totally gedeklly lo! Ampe gue ma Budi nulis2 di temboknya dengan tulisan “Nyanya is Dead!” atau “Nyanya Love Babi”.

Tapi, inti dari tulisan ini bukan terletak pada sang Nyanya, tapi terletak pada cucunya, Kalo gak salah namanya Yadi, anak kecil yang umurnya kalo gak salah 5 taun dibawah gue, memiliki postur tubuh ceking tak terurus dan mempunyai struktur wajah yang abstrak itu sama ngeselinnya kaya neneknya, dibalik postur dan struktur wajahnya itu ternyata dia menyimpan suatu ketololan yang sangat amazing!

Gue ama Budi lagi maen GI-Joe2an, dan tiba-tiba datanglah sang siluman sendal yang bernama Yadi, lo tau dong kalo lagi main GI-Joe gimana? Pasti kita menambahkan efek bunyi-bunyian dari mulut kita kalo lagi ada adegan berantem dan tembak-tembakan, dan lo pasti tau gimana konsennya kalo lo maen GI-Joe kan? Naah, si monyet itu..eh, si Yadi itu sok ikut-ikutan menambahkan improvisasi bunyi-bunyian dari mulutnya dia, dan hasilnya sungguh menajiskan! Jadi kagak seru gitu gue maen, sense of playing GI-Joenya jadi hilang! *cuih!*. Maksud si Yadi sih baek, tapi penerapannya itu kaya bangsat! Gue ma Budi dah kesel bgt, gue melirik Budi dan berkata “bud, siksa yuk ni monyet?” dan Budi menganggukan kepala.
Trus gue ngomong gini ke Yadi..”eh, kamu dah makan blom?” dan si Yadi menggelengakan kepala, trus Budi ngomong “kita jajan yuk yad?” dan si Yadi menganggukan kepala.

Akhirnya kita betiga kewarung dan membeli sehelai..eh, sebongakah kerupuk. tiba2 gue ma Budi melihat tumpukan tai kucing di sudut depan rumahnya Budi, dan gue mempunyai akal, gue nyuruh Yadi buat nunggu sebentar…sambil ketawa-ketawa gue dan Budi membuat resep yang bernama ‘kerupuk berselai tai kucing!’ caranya gampang kok, ambil satu siung tai kucing, ambil lidi untuk mengoleskan tai kucing tsb keatas permukaan kerupuk, ratakan tipis-tipis dan siap untuk dihidangakan! Dan pencicip pertama dari resep ini adalahhhh….lo tau kan? Yup! The almighty Yadiiii!!!! Hooorraaayyyyy….!!!

Dengan berbekal sifat maruk dan otak goblog, akhirnya si Yadi menyantap hidangan oke tsb. Gak disangka gak diduga, apa yang terjadi sodara-sodara….? Si Yadi kepedesan! Kaya abis makan cabe 4 kebon! Matanya berair menahan pedes sambil meronta-ronta minta minum…dengan rasa panik dan rasa bangga gue ma Budi mengajak Yadi kedalam rumah Budi, si Budi ngambil gelas dan merauk air didalam akuariumnya yang sangat kotor dan tidak ada ikannya! (lo tau kenapa gak ada ikannya? jadi gini, akurium itu berwarna hijau kehitam-hitaman, kalo kita sentuh sedikit tu air, ada rasa lendir dan bau menyengat, penghuninya cuma puntung rokok, kecoa mati, lendir ingus yang masih baru sama sendal jepit putus sebelah kiri, dan lo pasti dah ketemu jawabannya kalo gak ada ikannya kan?) dengan rasa pedes yg hebat, si Yadi menenggak air yg dari akuarium tsb…dan anehnya, si Yadi merasa lega dan dia kembali tertawa! Waduuuhhh….ajaib yah? Dengan keheran-heranan gue ma Budi cuma bengong dan akhirnya ikut tertawa mengikuti gelak tawanya si Yadi….lalu kita bermain kembali seperti semula dan melakukan siksaan-sikasaan berikutnya.

At last…gue tau bahwa tai kucing itu rasanya pedes, dan diikuti oleh gejala keluarnya air mata dan rontaan minta minum. Untuk para pembaca, jangan percaya sama tulisan ini sebelum lo semua nyoba sendiri, resepnya dah gue kasih tau dan lo tinggal praktekin aja mo sendiri apa ma temen lo kek, atau ama anak kecil tetangga lo? Kalo ternyata emang rasanya pedes…lo tinggal minum penawarnya, yaitu air akuarium yang sangat oke itu (sebelumnya lo harus siapin air akuarium beserta isinya itu. Resepnya dah gue kasih tau juga lho..) dan kata terakhir…selamat mencoba!:)


-Pergijauh-

Tulisan diatas adalah ditulis oleh @pergijauh aka Gofar Hilman penyiar radio & mc kondang, dan disini gue mau lanjutin tulisan tersebut karena gue juga punya kisah nyata yang intinya sama kek tulisan gofar bahwa TAI KUCING RASANYA PEDAS! 

Kisah itu terjadi 2 tahun yang lalu tepatnya disaat gue duduk dibangku kelas 3 STM yang udah diganti jadi SMK, sebelumnya gue harus ngasih tau kultur sekola gue kek gimana.. lebih tepatnya kelas gue sih! Biar pembaca udeh ada gambaran gitu. 

Sekolah gue itu basisnya Angkatan Darat di daerah manggarai, dengan didikan yang bikin strong pastinya, sekola ini julukannya adalah Sekolah Penjara! disebut gitu karna muridnya dikandangin gak boleh keluar dan kantinnya tidak lebih bagus dari rumah tahanan tindak pidana korupsi (gue gatau kalo sekarang, semoga lebih baik). Bagusnya jadi banyak murid yang bawa bekel dari rumah, kebayangkan.. anak stm bawa bekel tapi gak dianggap culun, temen gue pun pernah ketangkep tawuran eh pas diperiksa tasnya cuma ada tempat makan Hello Kitty-_-

Kelas gue berpenghuni sekitar 35 orang dan cuma ada 1 orang perempuan yang laki banget yang kalo sekola selalu pake boots dengan badan penuh otot, bulet, kek bulentelan dan sering ikut tawuran (maaf ya kalo lo baca ini :p), dan yang namanya jail itu udeh gak kenal batas karena semakin tolol ya semakin seru dan lucu. Gue sendiri udeh gak asing minum air keran sampe air dicampur obat tetes mata yang harusnya mungkin buat cewe biar sange, tapi itulah kelas gue kalo di jailin ya harus bales dengan jailan lagi yang dibikin sekreatif mungkin jangan baper. 

Intinya kalo mau selamet alias main aman dikelas ya cuma diem, dan itu gak seru. Sebelumnya udeh banyak kejadian tolol yang serupa mungkin lebih kejam dari makan tai kucing, dari minum air ujan, telor yang bekas diinjek sampe roti isi cicak udah pernah ada yang cicipi. Tapi kali ini gue mau buktikan bahwa TAI KUCING RASANYA PEDAS! 

Kejadiannya pada saat istirahat kedua di jam 12, disaat kantin udeh mulai ludes. Waktu itu pada patungan beli gorengan bakwan buat dimakan bareng-bareng dan pastinya dipotek-potek biar banyakan, salah satu orang nyeletuk beli nasi biar kenyang karna pulang sore ada jam praktik. Disaat 2 orang beli nasi dikantin mulai lah salah satu temen gue mengeluarkan ide membuat resep gorengan cocol tai kucing yang masih anget, disaat membuat resep semua anak-anak dikelas sepakat jangan ada yang ketawa apalagi buat curiga (yang langgar, digebukin) dan gorengan cocolan tai kucing itu udeh ditandain ditaro dipojok kek acar jadi anak-anak yang dikelas udeh tau dan gak bakal makan, ada juga yang berperan ngelokit biar gak ketauan.

Akhirnya 2 orang yang beli nasi dikantin tiba, makan pun dimulai. Disaat makan guru agama gue yang dikenal disekola punya indra ke-6 tiba-tiba dateng, beruntunglah anak-anak dikelas belum ada yang bakar rokok, kelas gue aman gaada kasus. Anehnya disitu guru gue nyeletuk “lo kok pada bisa yaa makan cuma pake nasi sama gorengan doang, jadi tai doang itu kan karbohidrat percuma aje tai lo makan” dan Anak-anak pun sekelas ketawa terpingkal-pingkal karna pas banget salah satu yang beli nasi tadi makan gorengan yang udeh dicocol tai kucing.

Besok paginya, dengan bayangan masih membekas dikepala kejadian kemarin siang, anak-anak mulai kembali ngobrolin “apaya yang dirasa makan tai kucing gitu” gue pun nyeletuk “mungkin suaranya berubah jadi meong kali yaa” dan disaat sih anak pemakan tai kucing itu dateng, semua langsung ngobrolin bola haha dia pun menaruh tas dibangkunya dan memulai obrolan “kemarin gue sakit perut tuh gara-gara makan nasi pake gorengan bakwan pedes banget gila” Lol ~ kami pun sekelas tertawa terpingkal-pingkal diiring musik gak enak yaitu bel masuk.

Rabu, 09 Maret 2016

Sunrise Ditanah Anarki

Jendela kamar mulai bersinar
Matahari menerjang dengan sinarnya
Laksana negara api menyerang
Bulan dan ksatria pun mulai datang

Hari ini terlihat berbeda
Semalam tidurku terlalu larut
Dan sekarang dibangunkan cahaya
Padahal mimpi pun baru merajut

Sumber cahaya telah terhalang
Monyet-monyet mulai berlalu-lalang
Melihat kehidupan
Memuja keagungan
Tuhan Engkau Maha Besar! 

Sunrise ditanah anarki
Surga untuk semua warga kelas alas kaki
Menikmati keindahan yang sama
Walau dengan cara berbeda

Borjuis dengan teleskopnya
Proletar dengan kertas rontgen bekas rapuhnya
Ada yang Nyepi dengan saksama
Ada yang sembayang dengan bahagia

Ayam baru berkokok
Kemudian kembali ngorok
Tuhan yang maha esa
Manusialah hambanya

Gerhana...
Gerakan Hanya Sementara
Bumi tetap berputar
Kehidupan tetap berjalan
Terimakasih Tuhan

 Puisi ciprik ini dibuat ketika Gerhana Matahari Hampir Total (karena dibuat di Jakarta)
foto diambil dari google