Rabu, 06 Mei 2015

Selamat Pagi Bulan

Selamat pagi bulan waktu ini tak akan kusiakan.
Tapi kepastian kenapa tak pernah datang?
Aku rindu masa depan
Dengan segala yang kuharapkan

Bulan sebentar lagi engkau terbenam
Tapi nanti engkau akan kembali datang
Dengan sejuta harapan
Engkau tak akan pernah hilang

Engkau terang menyinari bumi
Menembus awan
Sepanjang jalan
Bersama bintang

Cahaya sinar bulan
Memberikan keteduhan saat memandang
Ini adalah khayalan
Yang akan menjadi kenyataan

Cahaya bulan memberiku kekuatan
Untuk segera mengatakan
Selamat Pagi Bulan ...

Jumat, 01 Mei 2015

Hidup Buruh Migran!!!



Ketika pertama kali mendengar Buruh Migran, apasih yang ada dibenak lo? Ya, pasti langsung mengarah ke 'Pekerja Kasar". Bagaimana tidak, Buruh Migran yang sering disebut pahlawan devisa karena dalam setahun bisa menghasilkan triliunan rupiah untuk negara, tetapi pada kenyataannya Buruh Migran menjadi ajang Pungli (Red~ Pungutan Liar) untuk pejabat dan agen terkait. Bahkan, tidak jarang yang mau menjadi Buruh Migran tapi disuru bayar administrasi atau apalah itu, lucu aja  "Orang mau kerja mencari uang, tapi malah disuru bayar" -__-

Bukan cuma pungli tapi banyak kasus-kasus yang terjadi pada Buruh Migran, salah satunya Potongan Gaji. Hampir semua Buruh Migran mengalami potongan gaji secara ilegal. Potongan ini disebutkan sebagai biaya penempatan dan bea jasa yang diklaim oleh PJTKI dari para Buruh Migran yang dikirimkannya. Besarnya potongan bervariasi, mulai dari tiga bulan sampai tujuh bulan, bahkan ada yang sampai sembilan bulan gaji. Tidak sedikit Buruh Migran yang terpaksa menyerahkan seluruh gajinya dan harus bekerja tanpa gaji selama berbulan-bulan. Praktik ini memunculkan kesan bahwa Buruh Migran adalah bentuk perbudakan yang paling aktual di Indonesia. Ternyata kerja rodi masih berlanjut, kita dijajah bangsa sendiri.

Nah, Selain potongan gaji dan pungli ada lagi yang lebih kejam. Yap betul Buruh Migran sering mendapat perlakuan kasar dari majikannya dipukul, ditendang, diperkosa dan tidak jarang yang pulang hanya tinggal nama. Bahkan yang lagi hangat saat ini Arab Saudi mengeksekusi TKI disana tanpa memberitahu Pemerintah RI tapi kenapa kita diam saja?!

Makanya, gue jadi engga setuju dengan eksekusi mati terpidana narkoba. Padahal gue udeh anti banget sama itu barang haram apalagi yang ngedarin, tapi gue sadar keputusan itu tidak tepat. Tuhan sudah punya malaikat untuk mencabut nyawa seseorang, kenapa kita mau menggantikan peran tersebut. Pantaskah?! nah, apalagi banyak tuh daftar eksekusi mati Buruh Migran di negeri orang, kita eksekusi mati masih ada sedikit kemanusian cuma ditembak, sakitnya gak lama. Buruh Migran? disiksa dulu dan dieksekusi dengan cara dipenggal yang terkadang tidak bisa sekali tebas dan tanpa pemberitahuan dulu. Bayangin kalo itu keluarga lho!

Mereka yang bekerja disana
Tak sedikit yang teraniaya
Bahkan pulang hanya tinggal nama
Mereka bisa berbuat apa?



Tinggal dinegri anta beranta
Tak ada pula sanak saudara
Tak ada kepastian nasibnya
Keadilanlah yang diharapkannya



Hidup Buruh Migran!!! 


#peduliburuhmigrant "Tulisan Ini Diikutsertakan Lomba Blog Buruh Migrant Indonesia Bersama Melanie Subono