Senin, 27 Juli 2015

My Top 15 Playlist (Mixed Mood and Genre)

1. Morrissey - Let Me Kiss You
2. 7 Seconds - 99 Red Balloons
3. Dropkick Murphys - Worker's Song
4. Agnostic Front - For My Family
5. Social Distortion - Angle's Wings
6. Bane - Calling Hours
7. Blink 182 - Dammit
8. Superman Is Dead - Goodbye Whiskey
9. Flogging Molly - Drunken Lullabies
10. Final Attack - Fish in a Pond
11. Straight Answer - Punks United (Ina Subs cover)
12. New Found Glory - Forget My Name
13. Seringai - Mengadili Persepsi
14. Devildice - True
15. Pee Wee Gaskins - Sassy Girl

Minggu, 26 Juli 2015

Freaklance


Udah setahun lulus sekola tapi belom ngasilin apa-apa dan malah masih ngandelin orang tua, mau kuliah gagal dengan alasan klasik yaitu ekonomi. Walaupun sekarang banyak cara masuk perguruan tinggi dari smptn sampe sbmptn tapi sayang otak gue gak nyampe, maklum didikan stm lebih ke praktek dari pada teori kayak sma.

Udah kerja cuma jadi freelance bersyukur banget tapi sayang gak nyampe setahun udah keluar, bukan.. gue bukan dipecat atau kontrak abis tapi gue milih resign biar gue bisa lebih maju eh nyatanya malah nganggur. Hft~

Sebenernya nyesel keluar dari itu perusahaan karna gue suka jobdesknya, gue lulusan Teknik Komputer dan Jaringan dapet bagian Data Entry diperusahaan riset ternama didunia. Freelance disitu sebenernya enak banget, masuk sebulan 2 minggu jadi punya banyak waktu buat berkarya, gaji mingguan jadi gak ada tuh tanggal tua/muda semua sama aja seminggu kerja seminggu abis tuh duit. Tai

Bayangin aja hari senin orang pada males buat kerja apalagi tanggal muda abis gajian tapi gue malah seneng kerja, iyalah masuk jarang-jarang apalagi kalo lembur orang makin males eh gue makin seneng, aneh, freelance.

Tapi kenapa gue milih resign, pertama gue pengen maju kalo cuma ngandelin disitu doang jelas gak bakal bisa, boro-boro buat kuliah buat biaya hidup aja kurang. Apalagi ada temen gue yang udah cukup tua tapi buat biaya hidupnya aja masih ngutang sana sini gimana buat bangun keluarga coba. Yang kedua faktor temen, iya pasti dalam kerjaan ada aja orang yang sirik karna kerja kita lebih bagus dan dia jadi merasa kegeser. Sebenernya alasan kek gini gak terlalu berarti buat gue karna ini emang bidang gue wajar kalo gue lebih bagus eh tapi lama-lama risih juga kalo sampe bosnya ikut-ikutan mungkin karna gue masih junior tapi kenapa jadwal gue masuk malah diliburin, masuk 2minggu sebulan aja masih kurang eh ini dikurangin lagi jadi seminggu.

Brontak, iya gue sengaja nganggur biar bokap gue sadar anaknya butuh support. Bokap gue sarjana masa anaknya cuma lulusan stm dia selow-selow aja apalagi gak kerja, iya minimal gue harus sarjana jugalah. Gue tau bokap gue mampu & punya uang buat biaya kuliah tapi entah kenapa dia emang gak peduli sama gue tapi gue tetep butuh support minimal buat karya gue lah walaupun belom tentu gue bisa hidup dari karya sendiri.

Jadi, teruslah berkerja dan berkarya jangan berharap pada negara.

Rabu, 08 Juli 2015

Ngabuburit Nunggu Magrib



Ngabuburit adalah istilah yang berasal dari bahasa Sunda, burit artinya waktu menjelang malam hari atau waktu Magrib. Jadi ngabuburit selama bulan Ramadhan ini adalah menunggu atau menghabiskan waktu hingga menjelang magrib atau berbuka puasa. Dan kali ini gue bakal kasih tips ngabuburit yang sangat ampuh biar laper/haus gak terasa dan tiba-tiba udah buka puasa.

Urutan pertama dari dulu masih sama yaitu Tidur. Ngabuburit dengan tidur cukup simple dan gampang, dari pada ngomongin orang atau mikir yang jorok-jorok mending tidur. Bahkan tidur diwaktu puasa pun termasuk ibadah dan dapet pahala tapi jangan seperti yang biasa gue lakuin yaitu begadang dimalam hari biar siang bisa tidur lama dan magrib pun tak terasa. Apalagi tidur dari subuh, bangun-bangun kultum magrib. Huft~

Yang kedua, Naik Transjakarta. Transjakarta atau biasa disebut oleh kalangan kelas menengah Busway adalah transportasi yang sudah tidak asing lagi dan sering kita jumpai. Tapi siapa sangka ternyata Naik Transjakarta atau Busway bisa membuat waktu kita tidak terasa atau begitu cepat, jadi ini adalah cara efektif untuk ngabuburit nunggu magrib. Cukup bayar Rp3500 perak anda sudah bisa keliling Jakarta dengan busway ini dan waktu magrib pun tak terasa, saran gue cobalah hampiri halte busway Harmoni atau Dukuh Atas karna selain bus yang datang lama biasanya banyak penumpang yang tidak sabaran dengan dorong-dorongan layaknya main American Football, lebih baik kita yang waras ngalah sambil nunggu magrib.

Ketiga, Jalan-Jalan Sore atau biasa dikenal oleh cabe-cabean JJS (Aneh, jalan-jalan tapi naik motor. Ber3 lagi-_-) Ini juga merupakan cara ampuh nunggu magrib, karna biasanya setiap sore dijalanan Jakarta mana aja rame motor dan pastinya bikin macet walaupun itu jalanan kampung. Saran gue cobalah lewati perlintasan kereta api atau lampu merah matraman tapi hati-hati disana anda akan diuji kesabaran, gpp pahala nambah.

Keempat, Ngantri Takjil Bareng Emak-Emak. Ketika ngabuburit dan sekalian beli takjil atau makanan untuk berbuka cobalah ngantri bareng emak-emak karna waktu anda jadi terasa lebih cepat dan magrib pun tak terasa, karna biasanya anda akan terus diselak/didahului oleh emak-emak yang padahal baru dateng. Bahkan dengan cara ini anda bisa selesai ngantri bareng emak-emak sampe tarawih mulai dan berbuka pun dengan kesal dalem hati.

Kalau cara diatas masih belum ampuh juga, laper haus pun masih melanda dan magrib pun terasa lama cobalah cara yang terakhir ini, yaitu. Adzan Magrib aja sendiri

Rabu, 01 Juli 2015

Fasisme


Fasisme adalah penyebab perang berdarah dan pembantaian yang tidak ada gunanya di abad ke-20. Kaum Fasis meyakini hanya kekuatan kasar, bahwa terdapat “Pertarungan Untuk Bertahan Hidup” antara berbagai ras dan bangsa, dan bahwa menumpahkan darah adalah sebuah tugas suci. Mereka menyebabkan kematian puluhan juta manusia.

Setelah membaca buku “Menyikap Tabir Fasisme” karya Harun Yahya, saya jadi tau ternyata masih banyak orang-orang yang bermental Fasis walaupun sekarang negara Fasis sudah berkurang atau tidak ada. Terbukti masih banyak peperangan, tawuran dan bertengkar diantara kita. Dan rata-rata penyebabnya tersebut karena merasa paling kuat, merasa paling benar dan so nasionalis.


Contoh paling nyata, Tawuran (antar Sekolah, Kampung) yang masih sering terjadi sampai sekarang. Antar sekolah tawuran hanya karena tidak terima sekolahnya diejek atau merasa sekolahnya paling keren. Antar kampung tawuran hanya karena pemuda kampungnya merasa paling kuat dari kampung lainnya (Rasis). 

Pada akar ideologi kekerasan ini adalah sebuah teori yang menyajikan manusia sebagai suatu “Spesies Hewan”, dan berpegang pada pendapat bahwa konflik adalah hukum alam: itulah teori evolusi Darwin. “Darwinisme Sosial”, begitulah nama teori itu tatkala diterapkan kepada ilmu-ilmu sosial yang membentuk inspirasi ideologis dasar bagi Fasisme.

Penikaman, pemukulan atau pembunuhan karena kesalahpahaman sederhana produk dari budaya yang memandang dan menggambarkan kekerasan sebagai bentuk kepahlawanan. Sumber dari mentalitas ini adalah pengaruh gagasan “Perjuangan Untuk Bertahan Hidup”, yang suatu ketika dinyatakan oleh ideolog-ideolog semacam Darwin, Nietzsche dan dikembangkan oleh Adolf Hitler dengan Fasisme Nazi. 
 

Pemimpin Nazi, Adolf Hitler adalah seorang penganut Fasisme yang terkenal paling kejam. Dia membantai ras lainnya karena merasa ras Jerman/Aria lebih kuat dari yang lain, akhirnya ras seperti Slavia, Gipsi dan Yahudi dibantai habis olehnya. Bahkan warga asli jerman pun yang terlahir lemah, cacat dan orang lanjut usia tetap dibantai karena dia menginkan orang Jerman harus kuat untuk perang agar bisa menguasai dunia. Dan yang lebih bodohnya dia membuat “Perternakan Pengembangbiakan” layaknya binatang. Dia menyuruh wanita muda Jerman untuk tidur dengan tentaranya tanpa pernikahan agar mendapatkan keturunan bayi Jerman murni yang kuat.


Padahal kalau kita memandang bahwa manusia bukan hewan dan kita bisa menerima perbedaan (toleransi), mengakui kalo semua manusia setara dan yang kuat mau membela yang lemah saya yakin tidak ada pertempuran. Tapi begitu sombongnya manusia merasa dirinya lebih kuat dari ras lainnya dan merasa paling benar pendapatnya. Kita manusia bukan binatang yang memangsa binatang lainnya. Kita diberi otak untuk berfikir menyelesaikan masalah bukan untuk mengatur strategi perang. Fvck Fasisme!