Judul Buku : Eating Animals
Penulis : Jonathan
Safran Foer
Penerjemah/Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
Edisi : 2010
Tebal : 316 halaman
Manusia
mendapat hak istimewa untuk bisa memilih makanan apa saja di bumi ini bukan
berarti ia layak untuk memperlakukan setiap makhluk, terutama hewan sebagai
sekadar santapan atau makanan tanpa menyadari bahwa mereka layak diperlakukan
lebih dari korban sajian.
Buku
ini bukan tentang propaganda menjadi vegetarian. Penulis lebih menuturkan buku
yang ditulisnya dengan sejumlah riset dan penyelidikan secara langsung, untuk
mengungkap praktik-praktik perternakan di Amerika Serikat yang sudah menyimpang
jauh dari tradisi perternakan keluarga yang memperlakukan hewan secara lebih
terhormat.
Dalam salah satu bab
dituliskan:
Orang tidak lagi tahu asal makanan. Makanan bukan sintetis, bukan dibuat di lab, tapi harus ditumbuhkan. Yang saya benci adalah ketika konsumen bertindak seolah peternak mau melakukan hal ini, padahal konsumenlah yang memberitahu petani apa yang harus ditumbuhkan. Mereka mau makanan murah. Kami tumbuhkan. Kalau mereka mau telur dari ayam yang tidak dikandangkan, mereka harus bayar lebih mahal. Titik. Produksi telur oleh ayam-ayam yang dikurung dikandang petelur raksasa lebih murah. Lebih efisien dan artinya lebih berkelanjutan. Ya. Saya bilang perternakan pabrik bisa jadi lebih berkelanjutan., biarpun saya tahu kata itu sering dipakai untuk melawan industri. Dari Cina sampai India dan Brasil, permintaan produk hewan terus tumbuh cepat. Kamu kira perternakan keluarga bisa melayani dunia berisi sepuluh miliar orang?
Orang tidak lagi tahu asal makanan. Makanan bukan sintetis, bukan dibuat di lab, tapi harus ditumbuhkan. Yang saya benci adalah ketika konsumen bertindak seolah peternak mau melakukan hal ini, padahal konsumenlah yang memberitahu petani apa yang harus ditumbuhkan. Mereka mau makanan murah. Kami tumbuhkan. Kalau mereka mau telur dari ayam yang tidak dikandangkan, mereka harus bayar lebih mahal. Titik. Produksi telur oleh ayam-ayam yang dikurung dikandang petelur raksasa lebih murah. Lebih efisien dan artinya lebih berkelanjutan. Ya. Saya bilang perternakan pabrik bisa jadi lebih berkelanjutan., biarpun saya tahu kata itu sering dipakai untuk melawan industri. Dari Cina sampai India dan Brasil, permintaan produk hewan terus tumbuh cepat. Kamu kira perternakan keluarga bisa melayani dunia berisi sepuluh miliar orang?
Yang
membuat saya tercengang dalam penyelidikan dan riset yang ditulis dalam buku
ini adalah ketika penulis mengungkap genetika hewan dan menurut akal sehat saya
pun memang benar adanya. Mereka
membuat hewan agar lebih cepat gemuk dalam waktu sesingkat mungkin, membuat
hewan lebih cepat bertelur sebelum waktunya tiba dengan tipuan seperti lampu
untuk mengganti panasnya matahari dan tidak mengumbar atau mengajak hewan ke
alam luar, mereka hanya dikandang sempit dengan jumlah yang banyak, itu semua
agar tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya dan sebisa mungkin untung
sebesar-besarnya.
Buku ini mengajak kita mencerahkan diri dari sekadar menuruti kebiasaan menjadi hidup yang berkesadaran, Mungkin inilah saatnya kita menyadari kehidupan di balik santapan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar