Selasa, 15 Maret 2016

Polemik Transfortasi Online



Senin 14 Maret 2016 sejumlah angkutan umum seperti Taksi, Kopaja, Metromini dan Mikrolet tidak beroperasi karena mereka melakukan unjuk rasa menolak transfortasi berbasis aplikasi atau online, mereka menganggap dengan adanya transfortasi online ini potongan kue mereka menjadi berkurang. Akibatnya penumpang yang biasa menggunakan angkutan umum ini menjadi terlantar.
 
Menurut saya, menolak transfortasi online dengan cara seperti ini malah membuat peluang bagi transfortasi online karena penumpang yang biasa menggunakan angkutan konvensional tidak ada pilihan lain untuk menuju tempat tujuan. Akhirnya mereka terbuka untuk menggunakan transfortasi online.

Sebenarnya pun transfortasi online ini sangat membantu warga, khususnya masyarakat urban seperti Jakarta ini karena selain membantu mengurangi kemacetan, transfortasi online seperti Gojek atau Grabbike ini membuka lapangan pekerjaan bagi semua kalangan. 

Lagi pula potongan kue angkutan konvensioal berkurang bukan sepenuhnya karena transfortasi online, potongan kue mereka berkurang karena mereka gagal menjual dagangannya bukan karena pembelinya diambil transfortasi online. 

Kalau angkutan konvensional menuntut menghapus transfortasi online ini hanya karena potongan kue mereka berkurang, kenapa pedagang toko tidak menuntut pedagang online yang tidak punya toko?-__- karena mereka punya target pasar yang berbeda dan yang selalu berinovasilah yang selalu jadi market leader. 

Memang transfortasi online yang semakin marak sekarang harus tetap dibatasi jumlahnya dan diawasi perijinannya seperti npwp, dll karena jika tidak akan jadi boomerang dimasa depan.

Ini hanya sebuah opini jika ada kekurangan mohon ditambahkan #Salam

[Billy Jon]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar