Minggu, 16 Desember 2012

Pengabal-abalan Di Scane

Belakangan ini banyak dijumpai produsen merchandise di scene hardcore/punk/metal. Sebagian besar menggunakan media internet sebagai sarana promosinya. Paling banyak bisa dijumpai di Facebook, baik yang menggunakan account sendiri atas nama clothing line-nya ataupun bersamaan dengan account personal si empunya merek tersebut. Cara lainnya adalah dengan menggunakan media Blogspot, dotcom, dsb. Selain itu ada juga beberapa clothing-line yang sudah mempunyai tempat menetap baik berupa distro maupun masuk di mal-mal. 

Dari segi ekonomi, hal ini tentunya merupakan pertanda bagus dalam di dalam scene, khususnya hardcore/punk, karena hal tersebut berarti semakin banyak orang di scene yang bisa menghasilkan uang sendiri dengan cara kreatif.

Semakin menjamurnya produsen merchandise seputar seluk-beluk hardcore awalnya ditandai oleh semakin banyaknya band-band hardcore baru yang bermunculan yang kemudian diikuti dengan banyaknya para pendukung scene hardcore (baca: hc kids). Dari sini kemudian beberapa orang melihatnya sebagai peluang, dengan pemikiran bahwa para hc kids pun membutuhkan sandang yang berhubungan dengan seluk-beluk scene hardcore, contohnya kaos-kaos band hardcore lokal.

Tidak dipungkiri penjualan produk-produk seputar hardcore itu sudah menjadi semacam industri baru di kancah per-hardcore-an, mulai dari yang skala kecil hingga yang besar seperti yang khusus menyediakan produk-produk impor.   

Salahkah? Sulit untuk menilai hal ini. Karena nyatanya memang banyak sekali para hc kids yang mencari produk-produk tersebut (demand), mulai dari kaos, celana, handband, headband, topi, emblem, patches, hingga sepatu merek tertentu. Jadi keberadaan  produsen (atau distributor/distro) seperti itu memang terbukti dibutuhkan.

Namun kadangkala ada sedikit ganjalan ketika sebuah subkultur (dalam hal ini hardcore/punk) dihadapkan secara langsung dengan industri seperti sekarang ini. Seperti ketika benar-benar memahami bahwa hardcore bukan sekadar musik, band, gigs, dsb. Banyak hal-hal yang  semacam ‘diwariskan’ dan dikembangkan di dalam hardcore, mulai dari friendship, prinsip saling-menghormati (respect), persamaan derajat (equality), keteguhan hati, keberanian, pantang menyerah, toleransi, dsb. Belum lagi ketika kenyataan bahwa di scene hardcore hidup dan berkembang banyak sekali pemahaman atau prinsip hidup. Dari banyak sekali prinsip-prinsip hidup di hardcore yang terihat paling orisinil lahir dari scene hardcore itu sendiri adalah Straightedge.

Dihubungkan dengan semakin banyaknya jumlah para pendukung hardcore berarti sedikit-banyak terjadi peningkatan jumlah para Straightedgers-nya (penganut Straightedge). Dan hal ini pun memancing beberapa produsen tadi untuk memproduksi merchandise Straightedge. Yang dimaksud merchandise Straightedge di sini adalah produk-produk yang benar-benar menggunakan kata ‘Straightedge’ dan atau simbol-simbolnya seperti tulisan ‘XXX’, tanda ‘X’, dan menyampaikan prinsip-prinsip Straightedge lewat desain-desainnya. Produk-produk ini meliputi kaos, celana, handband, topi, hingga jam tangan Straightedge.

Lagi-lagi, salahkah? Secara mendasar hal ini tentu tidak salah karena tidak ada yang bisa melarang siapapun untuk menjual apapun selama tidak meanggar hukum. Benar kan? Tapi tentunya karena ini adalah sebuah prinsip hidup yang harus benar-benar dipegang teguh oleh para penganutnya (Straightedgers), jadi akan terasa aneh ketika semisal melihat seseorang memakai kaos Straightedge sambil merokok atau minum alkohol.        

Hal ini banyak terjadi akhir-akhir ini. Siapakah yang salah? Agak bingung juga. Karena ternyata sekarang semakin banyak produsen merchandise yang bukan dari kalangan hardcore sendiri. Jadi mereka tidak begitu mengetahui kalau Straightedge bukan untuk main-main. Dan parahnya, ada juga produsen yang dari kalangan hardcore tapi tetap cuek dalam menjual produk-produk Straightedge-nya kepada siapapun entah konsumennya Straightedger atau tidak. Golongan yang terakhir inilah yang menyedihkan.

Seorang produsen merchandise memang akan tertdengar aneh ketika menanyai calon pembelinya yang sedang menawar produk Straightedge-nya dengan kalimat semacam “Apakah kamu Straightedge? Karena produk-produk Straightedge yang kami jual hanya diperuntukkan kalangan Straightedgers” Betul kan? Tapi sebagai seseorang (si produsen) yang memang sudah lama di scene sudah seharusnya mengerti tentang scene hardcore. Sederhananya begini, scene hardcore memang berbeda dengan dunia mainstream. Jadi membuat suatu cara penjualan (distribusi dan pemasaran) yang ‘berbeda’ (dan terkesan ‘aneh’) pun sebenarnya tidak apa-apa. Betul juga kan?        

Bagi para konsumen yang juga dari kalangan hc kids sebaiknya semakin mawas diri untuk tidak membeli segala produk Straightedge kalau dia bukan Straightedger. Alasan “Untuk mensuport scene Straightedge” sudah usang. Dukungan kepada Straightedge tidak dengan cara membeli produknya. Dukunglah dengan cara berteman dengan para Straightedgers tanpa diskriminasi. Itu sudah sangat berarti.

Sebagai produsen pun tentunya akan lebih afdol ketika dilampirkan peringatan-peringatan tentang produk-produk Straightedge yang dijualnya memang HANYA diperuntukkan bagi Straightedgers melalui artwork di blog/situsnya, tulisan di flyer atau di bagian label merek clothing-nya, ataupun menggunakan tulisan di hand-tag, kalau merasa tidak enak dengan pertanyaan-pertanyaan seperti di atas (walaupun sebenarnya tidak apa-apa juga). Produsen maupun distributor memang tidak bisa berbuat banyak. Tidak mungkin juga melarang orang untuk membeli produk tertentu. Tapi tentu tidak ada salahnya pula mengingatkan para calon pembeli dengan pesan-pesan tertentu yang menunjukkan bahwa perlu dipikirkan ulang ketika seseorang yang bukan Straightedge akan membeli produk Straightedge. Jadi sekalian berjualan juga sekalian mendidik para calon pembeli. Asik kan? Hehe! 

Tentunya semua hardcore kids (yang memang benar-benar paham) tidak ingin scene hardcore ambruk cuma gara-gara terlalu banyak tren yang dijual di dalam scene itu sendiri, bahkan oleh orang yang sudah lama berkecimpung di dalam scene hardcore sendiri. Karena kalau itu yang dilakukan oleh si produsen, berarti hal tersebut adalah pengabal-abalan di scene secara sengaja. (El Vegano)  -Sumber- BETTERDAY ZINE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar