Belakangan ini
banyak dijumpai produsen merchandise
di scene hardcore/punk/metal.
Sebagian besar menggunakan media internet sebagai sarana promosinya. Paling
banyak bisa dijumpai di Facebook, baik yang menggunakan account sendiri atas nama clothing
line-nya ataupun bersamaan dengan account
personal si empunya merek tersebut. Cara lainnya adalah dengan menggunakan
media Blogspot, dotcom, dsb. Selain
itu ada juga beberapa clothing-line yang sudah mempunyai tempat menetap
baik berupa distro maupun masuk di mal-mal.
Dari segi ekonomi,
hal ini tentunya merupakan pertanda bagus dalam di dalam scene, khususnya hardcore/punk, karena hal tersebut berarti semakin
banyak orang di scene yang bisa
menghasilkan uang sendiri dengan cara kreatif.
Semakin menjamurnya
produsen merchandise seputar
seluk-beluk hardcore awalnya ditandai oleh semakin banyaknya band-band hardcore
baru yang bermunculan yang kemudian diikuti dengan banyaknya para pendukung scene hardcore (baca: hc kids). Dari sini kemudian beberapa
orang melihatnya sebagai peluang, dengan pemikiran bahwa para hc kids pun membutuhkan sandang yang
berhubungan dengan seluk-beluk scene
hardcore, contohnya kaos-kaos band hardcore lokal.
Tidak dipungkiri
penjualan produk-produk seputar hardcore itu sudah menjadi semacam industri
baru di kancah per-hardcore-an, mulai dari yang skala kecil hingga yang besar
seperti yang khusus menyediakan produk-produk impor.
Salahkah? Sulit
untuk menilai hal ini. Karena nyatanya memang banyak sekali para hc kids yang mencari produk-produk
tersebut (demand), mulai dari kaos,
celana, handband, headband, topi, emblem, patches, hingga sepatu merek tertentu.
Jadi keberadaan produsen (atau
distributor/distro) seperti itu memang terbukti dibutuhkan.
Namun kadangkala ada
sedikit ganjalan ketika sebuah subkultur (dalam hal ini hardcore/punk)
dihadapkan secara langsung dengan industri seperti sekarang ini. Seperti ketika
benar-benar memahami bahwa hardcore bukan sekadar musik, band, gigs, dsb. Banyak hal-hal yang semacam ‘diwariskan’ dan dikembangkan di
dalam hardcore, mulai dari friendship,
prinsip saling-menghormati (respect),
persamaan derajat (equality),
keteguhan hati, keberanian, pantang menyerah, toleransi, dsb. Belum lagi ketika
kenyataan bahwa di scene hardcore
hidup dan berkembang banyak sekali pemahaman atau prinsip hidup. Dari banyak
sekali prinsip-prinsip hidup di hardcore yang terihat paling orisinil lahir
dari scene hardcore itu sendiri
adalah Straightedge.
Dihubungkan dengan
semakin banyaknya jumlah para pendukung hardcore berarti sedikit-banyak terjadi
peningkatan jumlah para Straightedgers-nya
(penganut Straightedge). Dan hal ini pun memancing beberapa produsen tadi untuk
memproduksi merchandise Straightedge.
Yang dimaksud merchandise
Straightedge di sini adalah produk-produk yang benar-benar menggunakan kata
‘Straightedge’ dan atau simbol-simbolnya seperti tulisan ‘XXX’, tanda ‘X’, dan
menyampaikan prinsip-prinsip Straightedge lewat desain-desainnya. Produk-produk
ini meliputi kaos, celana, handband, topi, hingga jam tangan Straightedge.
Lagi-lagi, salahkah?
Secara mendasar hal ini tentu tidak salah karena tidak ada yang bisa melarang
siapapun untuk menjual apapun selama tidak meanggar hukum. Benar kan? Tapi
tentunya karena ini adalah sebuah prinsip hidup yang harus benar-benar dipegang
teguh oleh para penganutnya (Straightedgers),
jadi akan terasa aneh ketika semisal melihat seseorang memakai kaos
Straightedge sambil merokok atau minum alkohol.
Hal ini banyak
terjadi akhir-akhir ini. Siapakah yang salah? Agak bingung juga. Karena
ternyata sekarang semakin banyak produsen merchandise
yang bukan dari kalangan hardcore sendiri. Jadi mereka tidak begitu mengetahui
kalau Straightedge bukan untuk main-main. Dan parahnya, ada juga produsen yang
dari kalangan hardcore tapi tetap cuek dalam menjual produk-produk
Straightedge-nya kepada siapapun entah konsumennya Straightedger atau tidak. Golongan yang terakhir inilah yang menyedihkan.
Seorang produsen merchandise memang akan tertdengar aneh
ketika menanyai calon pembelinya yang sedang menawar produk Straightedge-nya
dengan kalimat semacam “Apakah kamu
Straightedge? Karena produk-produk Straightedge yang kami jual hanya
diperuntukkan kalangan Straightedgers” Betul kan? Tapi sebagai seseorang
(si produsen) yang memang sudah lama di scene
sudah seharusnya mengerti tentang scene
hardcore. Sederhananya begini, scene
hardcore memang berbeda dengan dunia mainstream.
Jadi membuat suatu cara penjualan (distribusi dan pemasaran) yang ‘berbeda’
(dan terkesan ‘aneh’) pun sebenarnya tidak apa-apa. Betul juga kan?
Bagi para konsumen
yang juga dari kalangan hc kids
sebaiknya semakin mawas diri untuk tidak membeli segala produk Straightedge
kalau dia bukan Straightedger. Alasan
“Untuk mensuport scene Straightedge”
sudah usang. Dukungan kepada Straightedge tidak dengan cara membeli produknya. Dukunglah
dengan cara berteman dengan para Straightedgers
tanpa diskriminasi. Itu sudah sangat berarti.
Sebagai produsen pun
tentunya akan lebih afdol ketika dilampirkan peringatan-peringatan tentang
produk-produk Straightedge yang dijualnya memang HANYA diperuntukkan bagi Straightedgers melalui artwork di blog/situsnya, tulisan di flyer atau di bagian label merek clothing-nya, ataupun menggunakan
tulisan di hand-tag, kalau merasa
tidak enak dengan pertanyaan-pertanyaan seperti di atas (walaupun
sebenarnya
tidak apa-apa juga). Produsen maupun distributor memang tidak bisa
berbuat banyak. Tidak mungkin juga melarang orang untuk membeli produk
tertentu. Tapi tentu tidak ada salahnya pula mengingatkan para calon
pembeli dengan pesan-pesan tertentu yang menunjukkan bahwa perlu
dipikirkan ulang ketika seseorang yang bukan Straightedge akan membeli
produk Straightedge. Jadi sekalian berjualan juga sekalian mendidik para
calon pembeli. Asik kan? Hehe!
Tentunya semua hardcore kids (yang memang benar-benar
paham) tidak ingin scene hardcore
ambruk cuma gara-gara terlalu banyak tren yang dijual di dalam scene itu sendiri, bahkan oleh orang
yang sudah lama berkecimpung di dalam scene
hardcore sendiri. Karena kalau itu yang dilakukan oleh si produsen, berarti hal
tersebut adalah pengabal-abalan di scene
secara sengaja. (El Vegano) -Sumber- BETTERDAY ZINE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar